IXL, New Game, Sains, Ber-Empati

Bisa dibilang hari ini Abi kembali mengenal kegiatan baru lagi..
Senangnya kalo bisa bervariasi setiap hari demi pengetahuan yang semakin bertambah.

Memulai hari dengan bangun sendiri sekitar jam 7.15, dan membangunkan mamanya hehehe...
Lalu pipis dan minum air putih menjadi bagian rutinitas Abi setiap bangun pagi.
Kadang sih bisa ingat sendiri tanpa ada "pengumuman" dari aku.
Setelah makan dan mandi, Abi ikut aku ke tukang sayur untuk beli bahan makanan untuk siang dan malam... Masak deh.
Hari ini aku masak sop sayur wortel kentang soon, dan lauk tempe goreng. Enak lho..


IXL Math Game


IXL Math ini adalah pembelajaran matematika berbasis online yang sangat fun.
Dibuat oleh IXL Learning dari USA.
Materi IXL juga sangat sesuai dengan porsi usia anak-anak.
Dilengkapi dengan awards dalam bentuk online, sehingga anak termotivasi. Sebagai orang tua atau guru juga ada reports dalam bentuk online yang dikirimkan ke alamat email yang kita daftarkan.

Pertama aku membaca tentang IXL aku sangat tertarik dengan metode belajar yang menarik dan materi yang simple. Lalu aku mempelajari dan akhirnya memutuskan untuk berlangganan.
Pertama kali, hari ini, Abi coba menjalankan IXL. Tanpa diduga, ternyata dia enjoy banget dan bisa menikmati saat menjawab pertanyaan yang dimunculkan di layar.

Wah boleh juga nih, semoga bisa terus ya Nak..


Farm Frenzy


Farm Frenzy game

Farm Frenzy ini adalah sebuah permainan. Game di internet yang bisa didownload.
Menceritakan tentang sebuah peternakan. Bagaimana membeli hewan lalu menjual hasil ternak nya.
Lucu, simpel, dan asyik juga. Ada bebek, domba, dan sapi.
Disini Abi bisa belajar bahwa bebek berkembang biak dengan bertelur, dan telur bebek bisa dijual sebagai hasil ternak, begitu juga domba, bulu wool nya bisa dijual.

Dan dia pun menikmatinya.... wah seneng kalo anaknya cocok. :)


Sains

Ini adalah percobaan sains yang resmi pertama kali pula hehehe..
Sebenarnya juga gak bisa ya dibilang begitu.. karena pastinya Abi belajar sains ketika dia asyik bermain air sambil siram tanaman, ato main tanah ato main hujan-hujanan...

Maksudku adalah, percobaan sains yang disengaja dipelajari..
Hari ini ada 2 jenis percobaan, yaitu Air dan Api.

Bagaimana reaksi Api terhadap ranting pohon dan daun yang kering. Apa efeknya dan hasilnya.
Sebelumnya, kami jalan-jalan ke taman, untuk mengumpulkan ranting dan daun kering.
Lalu sampe rumah, kami coba bikin api unggun.
Dan Abi mengamati dengan seksama..
"Kok jadi gitu, itu item jadinya ya, abu ya Ma?"
kurang lebih begitu celotehnya.
Pas sudah selesai pun, bekas api unggun mini ini gak boleh dibuang. "Biar disitu aja dulu Ma..", pintanya.
Mungkin Abi pengen liat, bagaimana kondisi besok-nya.

Mengenal wujud air, yang mana ada 3, yaitu cair, padat (es), dan uap air. Kenapa hujan ada dan bagaimana prosesnya.
Sayang untuk percobaan air, gak bisa motret.. karena tangan sibuk memperagakan :p

Asyik juga melakukan percobaan seperti ini.
Jadi teringat masa sekolah dulu, kenapa gak menggunakan metode percobaan seperti ini ya?
Padahal kalo dari TK ato SD diberikan pengetahuan dengan cara ini kemungkinan besar akan lebih mudah dipahami dan itu yang jauh lebih penting daripada hanya membaca dan menghafal >.<

 
Ber-Empati

Kalo yang ini, kondisi dadakan...
Pas lagi jalan-jalan di taman, tiba-tiba ada anak sekitar 4-5 tahun cewek yang nangis keras banget.
Tadinya sempat berpapasan, trus kemudian aku dan Abi bermain di samping taman, menuju arah lain dengan anak ini. Aku cari-cari suaranya, ternyata anak ini di tengah taman sambil meraung-raung,  berdiri di samping sepedanya.

Spontan saja aku dekati bareng Abi.
Abi dengan muka bingung tanya ke aku, "Kenapa Ma? Kok nangis gitu?"
Aku jawab gak tahu. Karena pas aku tanya anak ini pun hanya nangis tanpa mau mengatakan apapun.
Akhirnya aku minta dia menunjukkan rumahnya, lalu aku dan Abi mengantarkannya sampe rumah.
Nenek dan pengasuhnya pun tergopoh-gopoh, menanyakan ini itu kenapa.. tapi berhubung aku hanya menemukan di tengah taman dan gak tahu kenapa, aku gak bisa menjelaskan. Anak ini pun masih juga belum terungkap kenapa menangis. Ditanya nenek ato pengasuhnya, malah nangis keras.

Ada anak lain, tetangganya, bilang kalo sepertinya ada anak laki yang mengganggunya.
Duh prihatin mendengarnya ya..
Ternyata benar, karena kami melihat 2 anak laki-laki, mungin sekitar SD yang mengintip kami dari jauh dan mondar-mandir lalu lari di taman.
Jadi gregetan juga nih.. Apa orang tua nya gak mengajari bahwa kita harus saling menghormati orang lain, saling peduli dan menghargai keberadaan orang lain?

Setelah selesai "ngobrol" dengan nenek anak ini, kami pun pulang.
Di jalan aku menjelaskan tentang empati.
Bahwa kalo ada yang kita lihat butuh pertolongan dan kita bisa, maka sebaiknya ditolong.
Sekaligus, bahwa.. sopan, hormat, hargai, peduli.. itu sudah harga mati kita sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan banyak orang.


Banyak pelajaran hari ini, termasuk buat mamanya...
Terima kasih Tuhan.

-Tuhan Memberkati-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOK: Day by Day with My Son

Motivasi Berserah Diri

Dua Guru Kecilku