Webinar#3 - Pembelajar Mandiri

Pembelajar Mandiri...
Hmmm.. Aku sempat bertanya-tanya dalam hati, "Apa ya maksudnya tema webinar ketiga ini?"
Yang jadi pembelajar mandiri itu anaknya, orangtuanya atau bersama-sama?

Dalam HS, anak diarahkan menjadi pembelajar mandiri, karena dia akan belajar apapun yang dia ingin ketahui yang dia minati untuk didalami. Namun sepertinya, atau paling tidak menurutku, tidak hanya anak yang akan berpredikat sebagai pembelajar mandiri. Orangtua pun secara tak langsung akan melakukan banyak hal untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana cara mendukung/membantu anaknya, maka orangtua jadi pembelajar mandiri juga.
Istilah yang lebih terkenal dari pembelajar mandiri adalah autodidak.

Inti dalam menjalankan HS adalah anak nyaman dengan orangtua, begitupun sebaliknya. Hal ini adalah syarat yang sangat penting dalam menjalankan HS.
Terkadang memang orangtuanya yang terlalu semangat, dari yang galau belum tahu tentang HS kemudian cari sana sini semuanya diunduh dan dibaca sampai akhirnya malah bingung dan kemudian malah menjejalkan banyak materi ke anak sehingga hubungan yang baik menjadi tidak terjalin.

Awal dulu aku sendiri sempat galau dan kegilaan mengumpulkan materi. Memang benar-benar dari nol dan sangat blank .. apa itu HS... Namun makin kesini, banyak ketemu praktisi HS, banyak baca juga, kita memang harus pintar-pintar memilah apa yang sungguh-sungguh dibutuhkan anak kita.
Karena memang benar, semua kembali pada karakter keluarga masing-masing.

Proses menuju pembelajar mandiri adalah proses "long marathon".
Biasanya sebelum usia 12 tahun, kita orangtua adalah dikenal anak sebagai sumber ilmu, pastinya kita bisa memberikan jawaban yang diminta anak .. tapi apabila anak belum puas kita bisa mengajaknya mencari jawaban yang lebih banyak melalui media lain, entah itu internet, buku, praktek langsung, atau ketemu dengan orang-orang kompeten untuk menjawabnya.

Pengalaman kami yang terjadi saat ini, kami membebaskan Abi dan berusaha memancing keingintahuannya dengan bertanya. Ya pada akhirnya Abi menjadi anak yang banyak tanya sampai-sampai kami terkadang speechless dan kemudian wajib mengajaknya untuk googling atau cari tahu di buku jawaban yang diperlukan, atau kadang menonton video.
Salah satu pertanyaan Abi dari berbagai pertanyaan menggelitik adalah:
"Wah kalo manusia melahirkan itu di Rumah Sakit. Kalo hewan itu kok bisa langsung keluar aja gitu ya, hebat ya.. Kenapa kok bisa gitu?"

Sementara ini baru sebatas itu proses kami ber-HS dengan Abi.
Untuk menuju ke pembelajar mandiri setiap keluarga sebaiknya menciptakan budaya belajar secara natural sehingga dorongan belajar muncul dari dalam/dengan sendirinya.
Kunci dalam menciptakan budaya belajar adalah: kaya stimulus, interaksi demokratis, respon sehat, sistem yang konsisten, dan ruang luas untuk eksplorasi. 
Seperti rangkuman di webinar sebelumnya (bisa dilihati disini), bahwa PR besar kami adalah termasuk lebih kreatif lagi dalam menciptakan budaya belajar dalam keluarga kami.

Kelebihan dari pembelajar mandiri ini adalah anak akan belajar dengan sendirinya.
Setiap anak memiliki motivasi untuk mempelajari semua hal yang ingin diketahuinya.
Kenapa dia mau belajar, karena dia ingin.
Kenapa dia ingin belajar, karena dia suka.
dan pada akhirnya,
Kenapa dia bersedia bekerja keras, karena dia menikmati prosesnya.

http://project-based-homeschooling.com/how-to-start-a-project-group


Tips membangun Budaya Belajar adalah:
1) membuat orientasi jangka panjang, 2) menciptakan kegiatan kecil bertahap, 3) kegiatan yang diulang-ulang, dan 4) membangun koridor.

Kita sebagai orangtua bisa membangun ketrampilan belajar anak, yaitu seperti ketrampilan bertanya, ketrampilan membaca, ketrampilan mencari informasi, ketrampilan menggunakan alat belajar, dan ketrampilan mengemukakan pendapat.

Untuk semakin "meneguhkan" proses yang kami jalani saat ini adalah dengan membuat Family Plan, bahwa rencana besar untuk Abi adalah Abi tau apa yang harus dia lakukan, berikut konsekuensi dan tanggungjawabnya. Dari situ kami tarik mundur, hal-hal simpel apa dulu yang harus kami tanamkan, bukan hanya sekali namun berulang hingga menjadikannya kebiasaan.
Didalamnya terjadi juga banyak negosiasi dan kesepakatan antara kami bertiga, yang terpenting adalah semuanya sebisa mungkin dikomunikasikan (diceritakan).
Dalam hal pekerjaan rumah, Abi juga sudah mulai kami libatkan dengan porsi membantu sebagian seperti memasukkan pakaian kering bersih, meletakkan pakaian kotor pada tempatnya, meletakkan piring/gelas kotor pada tempatnya, membuang sampah rumah ke depan untuk bisa diambil tukang sampah, menyiram tanaman, mencuci mobil.

Memang proses belajar itu juga diperoleh dari keteladanan juga keterlibatan. Anak akan sangat mudah dan senang melakukannya. Apalagi jika kita sering berkegiatan bersama sambil anak ditanamkan makna dan alasan kegiatan tersebut harus dilakukan.

Semakin kuat lagi kami menjalani HS..
Semakin hari.. Semakin semangat..
Terimakasih Pak Aar dan Mba Lala.

Semoga rangkumanku dari hasil webinar#3 ini dapat memberi "pencerahan" bagi yang memerlukan.
Untuk lebih jelas lagi tentang webinar, bisa mengunjungi: http://rumahinspirasi.com/webinar-homeschooling-ii-2013/


-Tuhan Memberkati-

Komentar

  1. salam kenal mbak :)
    abi skrg umurnya dah berapa? pinternya udah bs siram taneman sm cuci mobil....

    BalasHapus
  2. salam kenal juga mba naya..
    Abi sekarang 4tahun 8bulan mba..
    dia suka bantu memang, akhirnya tinggal minta tolong aja langsung jalan deh
    kalo cuci mobil masih bantu-bantu aja hehehe...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOK: Day by Day with My Son

Motivasi Berserah Diri

Dua Guru Kecilku